KARYA FILM ANGKLUNG BUHUN DOG-DOG LOJOR: MAKNA DAN SIMBOLISME ALAT MUSIK BAGI MASYARAKAT KASEPUHAN GELARALAM
DOI:
https://doi.org/10.31851/0q115z70Abstract
Dokumenter ini adalah hasil penelitian Etnomusikologi yang dimanifestasikan dalam bentuk film. Angklung Buhun Dog-Dog Lojor kesenian tradisional yang ada di Kasepuhan Gelaralam, Sukabumi, Jawa Barat. Angklung tidak hanya dimaknai sebagai alat musik, melainkan juga sebagai simbol kebudayaan yang kaya dan penuh makna. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis simbolisme yang ada dalam instrumen angklung buhun dog-dog lojor tersebut, serta bagaimana angklung buhun dog-dog lojor dijadikan sebagai representasi budaya masyarakat Kasepuhan Gelaralam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif pendekatan fenomenologi dengan gaya film dokumenter ekspositori. Adapun teori yang diacu pada penelitian ini adalah Simbolisme Mircea Eliade. Hasil analisis dari penelitian ini adalah sedikit pengungkapan dimensi historis dan bagaimana angklung buhun dog-dog lojor digunakan. Penelitian ini secara mendalam mengeksplorasi nilai-nilai filosofis seperti simbol angklung buhun sebagai perempuan, simbol dog-dog lojor sebagai laki-laki, pada aspek sosial seperti jumlah tujuh angklung buhun yang bermakna sebagai simbol dari kehidupan sehari-hari, juga sebagai simbol keadatan yang di terapkan pada Kasepuhan Gelaralam.
Kata Kunci: Angklung Buhun Dog-Dog Lojor ; Makna ; Simbolisme ; Kasepuhan Gelaralam
Downloads
References
Amelia, Z. B., & Efi, A. (2023). Bentuk dan Makna Nilai-Nilai Filosofi Pada Pakaian Adat Kebesaran Bundo Kanduang di Nagari Andaleh Kabupaten Lima Puluh Kota. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7, 17519–17528.
Fauziyah, E. F., & Kosasih, A. (2021). Tokoh Nyi Pohaci Sanghyang Sri Dalam Wawacan Sulanjana Dan Carita Pantun Sri Sadana: Tinjauan Intertekstualitas Julia Kristeva. LOA: Jurnal Ketatabahasaan Dan Kesusastraan, 16(1), 64. https://doi.org/10.26499/loa.v16i1.3523
Irmawati. (2020). Makna dan Simbol Kesenian Sintren Sebagai Media Dakwah Islam. 2(1), 38–56.
Khomsan, A., Riyadi, H., Marliyati, S. A., & Jayant, L. D. (2014). Aspek Sosio-Ekonomi, Pangan, Dan Gizi Masyarakat Kasepuhan Adat Ciptagelar Di Jawa Barat. 1–93.
Latifa, A. (2015). Kamus Televisi dan Film. http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/65672/Ainul Latifah 101810401034.pdf?sequence=1
Mauliddiyah, N. L. (2021). BAB II TINJAUAN TEORI DAN DATA PERANCANGAN INTERIOR PUSAT EDUKASI PERTAHANAN LUMBUNG PADI DI JAWA BARAT II.1. 6.
Meilinda, T. (2022). Perancangan Video Dokumenter Tentang Pelecehan Seksual Sebagai Media Edukasi Bagi Anak Muda. http://repo.palcomtech.ac.id/id/eprint/1715/
Muharam, H., Gursida, H., Ramdan, M., & Hasyim, W. (2023). Kasepuhan Ciptagelar: Kebudayaan Tradisional di Gelar Alam, Sukabumi, Indonesia. Journal of Community Service and Engagement, 3(6), 14–23.
Murwaningrum, D. (2019). Angklung Sebagai Media Pengharapan. Borobudur Writers & Cultural Festival , 1(November), 623–640. https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/64246640/Angklung_Sebagai_Media_Pengharapan_BWCF_2019-libre.pdf?1598112397=&response-content-disposition=inline%3B+filename%3DAngklung_Sebagai_Media_Pengharapan.pdf&Expires=1685895157&Signature=bNaJ2hqRmyZEL4bWDDGt188
Nafariska Nur Rachmania, & Ulinuha, A. (2023). Model Manajemen Produksi Film Pendek Pergi Untuk Kembali. Jurnal Audiens, 4(3), 394–404. https://doi.org/10.18196/jas.v4i3.61
Rika Widianita, D. (2023). Kajian Geografi Ekonomi Dalam Kegiatan Ekonomi (Studi Kasus: Pertanian Padi Pada Masyarakat Adat Kasepuhan Cipta Gelar). AT-TAWASSUTH: Jurnal Ekonomi Islam, VIII(I), 1–19.
Rizqullah, S. (2020). Tradisi salametan opat belasna.
Rosyadi, R. (2017). Kesenian Gondang Sebagai Representasi Tradisi Masyarakat Petani Di Jawa Barat. Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya, 8(3), 397. https://doi.org/10.30959/patanjala.v8i3.16
Saliba, J. (1976). Homo Religius’in Mircea Eliade. E.J. Brill, Leiden.
Salsabila Riadi, R. (2023). Latar Film KKN Di Desa Penari. 12.
Suyanto. (2019). Fenomenologi Sebagai Metode Dalam Penelitian Pertunjukan Teater Musikal. Jurnal Lakon, 16, 27.
Ummah, M. S. (2019). Tradisi Mipit Pare Di Kasepuhan. Sustainability (Switzerland), 11(1), 1–14.http://scioteca.caf.com/bitstream/handle/123456789/1091/RED2017-Eng-8ene.pdf?sequence=12&isAllowed=y%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.regsciurbeco.2008.06.005%0Ahttps://www.researchgate.net/publication/305320484_SISTEM_PEMBETUNGAN_TERPUSAT_STRATEGI_MELESTARI
Upaja Budi, D. S., Soedarsono, R. M., Haryono, T., & Narawati, T. (2015). Angklung Dogdog Lojor pada Upacara Seren Taun. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 15(2), 139–151. https://doi.org/10.24821/resital.v15i2.848
Wartika, E., & Apip, A. (2023). Penerapan Gaya Ekspositori Dalam Karya Film Dokumenter “Bandung City Of Heritage.” Panggung, 33(2), 256–266. https://doi.org/10.26742/panggung.v33i2.2621
Weismann, I. T. J. (2005). Simbolisme Menurut Mircea Eliade. Junal Jaffray, 2, 57.
Widiati, S., Rusmana, R., & Mirajiani, M. (2020). Peran Sistem Pertanian Lokal Dalam Mekanisme Pemenuhan Kebutuhan Pangan (Food Coping Strategy ) Masyarakat Adat Kasepuhan Cicarucub Berbasis Kearifan Lokal. Jurnal Agribisnis Terpadu, 13(1), 134. https://doi.org/10.33512/jat.v13i1.7565
Daftar Narasumber
Abah Ugi Sugriana Rakasiwi (Kepala Adat Kasepuhan Gelaralam)
Kang Yoyo Yogasmana (Jambatan/HUMAS Kasepuhan Gelaralam)
Aki Dai (Rorokan Tatabeuhan Kasepuhan Gelaralam)
Link
https://youtu.be/pTKSjE7XsX4?si=K_IVDTz1--Usjme_
https://youtu.be/RVaeNqUmgCs?si=CkSMQQjf5DcECPPi
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Ghulam Maulana Arkham Billah, Denis Setiaji

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Sitakara Jurnal oleh http://univpgri-palembang.ac.id/e_jurnal/index.php/sitakara dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 .