TI IWUNG NUNGTUNG KA PADUNG: KARYA DOKUMENTER PENJAGA SENI ANGKLUNG DI KASEPUHAN GELARALAM

Authors

  • Daryn Fairuz Hasna Etnomusikologi, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Surakarta, Indonesia
  • Denis Setiaji Etnomusikologi, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Surakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31851/q4ya0c31

Abstract

Film dokumenter ini membahas tentang Aki Karda, yang lebih dikenal dengan sebutan Aki Tunggara/Aki Dai, seorang seniman Angklung Buhun dari Kasepuhan Gelaralam, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi yang diberikan kepercayaan oleh Alm. Abah Anom untuk menjaga keberlangsungan budaya Sunda, khususnya dalam kesenian Angklung Buhun di Kasepuhan Gelaralam. Angklung Buhun, sebagai bagian dari tradisi budaya Sunda, yang memiliki nilai historis dan spiritual yang mendalam bagi masyarakat Kasepuhan Gelaralam. Aki Dai memainkan peran kunci dalam pelestarian seni ini, menjaga agar Angklung Buhun tetap hidup di tengah perkembangan zaman. Film ini menggunakan metode Etnografi dengan gaya pembuatan film Ekspositori, bertujuan untuk mendokumentasikan proses pewaris budaya, tantangan yang dihadapi dalam mempertahankan tradisi, serta kontribusi Aki Dai dalam memperkenalkan Angklung Buhun kepada generasi muda dan masyarakat luas.  Melalui narasi visual yang mendalam, film ini menggambarkan bagaimana membangun hubungan spiritual dan sosial yang mendalam antara manusia dan alam. Dengan adanya film ini, bisa memahami pentingnya pelestarian kesenian tradisional dalam mempertahankan identitas budaya Sunda, serta mengenal lebih dekat peran Aki Dai dalam menjaga warisan budaya yang telah ada sejak leluhur. 

Kata Kunci: Kasepuhan Gelaralam; Aki Dai; Angklung Buhun

Downloads

Download data is not yet available.

References

Brigette Lantaeda, S., Lengkong, F. D. J., & Ruru, J. M. (2002). Peran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Penyusunan Rpjmd Kota Tomohon. Jurnal Administrasi Publik (JAP), 04(048), 243.

Citra Resmi Wulangsih, A., Ainul Anam, A., Apriyatin, N., Program Studi Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, M., Adat, M., Ciptagelar, K., & Lokal, K. (1945). NALAR: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Sistem Nilai Masyarakat Adat Kasepuhan Cipta Gelar. Universitas 17 Agustus, 1. https://doi.org/10.31004/aulad.vxix.xx

Hilang, S. Y., Diadaptasi, Y., Makna, D., Angklung, S., Mega, A., Gultom, S., Hendiawan, T., Ds, S., & Sn, M. (2016). PENYUTRADARAAN FILM FIKSI PENDEK THE DIRECTING SHORT FICTION FILM “ SUARA YANG HILANG “ THAT ADAPTED FROM THE MEANING OF ANGKLUNG ’ S STRUCTURE. 3(3), 310–337.

Latifa, A. (2015). Digital Repository Universitas Jember. http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/65672/Ainul Latifah-101810401034.pdf?sequence=1

Meilinda, T. (2022). Perancangan Video Dokumenter Tentang Pelecehan Seksual Sebagai Media Edukasi Bagi Anak Muda. http://repo.palcomtech.ac.id/id/eprint/1715/

Muharam, H., Gursida, H., Daryono, Ramdan, M., & Hasyim, W. (2023). Kasepuhan Ciptagelar : Kebudayaan tradisional di Gelar Alam, Sukabumi, Indonesia. Journal of Community Service and Engagement, 3, 14–15.

Murwaningrum, D. (2019). Angklung Sebagai Media Pengharapan. Borobudur Writers & Cultural Festival , 1(November), 623–640. https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/64246640/Angklung_Sebagai_Media_Pengharapan_BWCF_2019-libre.pdf?1598112397=&response-content-disposition=inline%3B+filename%3DAngklung_Sebagai_Media_Pengharapan.pdf&Expires=1685895157&Signature=bNaJ2hqRmyZEL4bWDDGt188

Oktopiani, L., Azzahra, V., Anisa, I., Fariz, I., Chandra, D., & Fadhlika, H. (2023). Melacak Jejak Perubahan Sosial dan Dinamika Pemerintahan Kasepuhan Gelar Alam di Era Modernisasi dan Globalisasi. Melacak Jejak Perubahan (Leni Oktopiani, Dkk.) Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 1(9), 52–60. https://doi.org/10.5281/zenodo.10423514

Rosyadi. (2016). Gondang Art As a Representations of a Peasant Tradition. Patanjala, 8, 397–412.

Salsabila Riadi, R. (2023). LATAR FILM KKN DI DESA PENARI. 12.

Sari, M. P., Wijaya, A. K., Hidayatullah, B., Sirodj, R. A., & Afgani, M. W. (2023). Penggunaan Metode Etnografi dalam Penelitian Sosial. Jurnal Pendidikan Sains Dan Komputer, 3(01), 84–90. https://doi.org/10.47709/jpsk.v3i01.1956

Scorviana H., N., Purwandari, D. A., & Siswono, E. (2019). Symbolic Women in Nganyaran Ceremony. https://doi.org/10.4108/eai.7-12-2018.2281795

Sumardjo, J. (2009). Kosmologi dan Konsep Tiga Sunda. Imaji Maranatha, 4(21), 101–110.

Tresnasih, R. I., Rostiyati, A., Merlina, N., & Lasmiyati, L. (2023). Leuit Sebagai Simbol Kearifan Lokal. Paradigma: Jurnal Kajian Budaya, 13(2). https://doi.org/10.17510/paradigma.v13i2.1269

Upaja Budi, D. S., Soedarsono, R. M., Haryono, T., & Narawati, T. (2015). Angklung Dogdog Lojor pada Upacara Seren Taun. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 15(2), 139–151. https://doi.org/10.24821/resital.v15i2.848

Wartika, E., & Apip, A. (2023). Penerapan Gaya Ekspositori Dalam Karya Film Dokumenter “Bandung City Of Heritage.” Panggung, 33(2), 256–266. https://doi.org/10.26742/panggung.v33i2.2621

Widagdyo, K. G. (2017). Pemasaran, Daya Tarik Ekowisata, dan Minat Berkunjung Wisatawan. Esensi: Jurnal Bisnis Dan Manajemen, 7(2), 261–276. https://doi.org/10.15408/ess.v7i2.5411

Artikel

https://www.republika.id/posts/12948/krisis-kemanusiaan-post-truth-dan-tradisi-sunda

Downloads

Published

2025-08-15

How to Cite

TI IWUNG NUNGTUNG KA PADUNG: KARYA DOKUMENTER PENJAGA SENI ANGKLUNG DI KASEPUHAN GELARALAM. (2025). Jurnal Sitakara, 10(2), 309-324. https://doi.org/10.31851/q4ya0c31